Makalah Teknologi Pendidikan (Konsep Dasar Teknologi Pendidikan)

Bagi anda yang ingin mendownload filenya, silahkan klik link dibawah ini!

A.    PENDAHULUAN
Sebagai bahan sajian awal dari mata kuliah teknologi pendidikan ini, kami akan berusaha memaparkan sedikit mengenai dasar-dasar dari teknologi pendidikan itu sendiri. Dimulai dari pandangan filsafat mengenai teknologi pendidikan, pengertian-pengertian pendidikan dan teknologi, hubungan teknologi dengan pendidikan, fungsi teknologi bagi pendidikan, serta prinsip pemanfaatan teknologi pendidikan.
Tak dapat dipungkiri bahwa teknologi pendidikan dalam masa sekarang ini sangat berguna untuk mempermudah bagi tercapainya peningkatan kualitas dari adanya pendidikan itu sendiri. Namun, dalam penerapannya teknologi itu juga sangat rentan disalahgunakan. Sebagai contoh dengan adanya teknologi internet yang semestinya bisa digunakan sebagai bahan pendidikan malah disalahgunakan oleh pahak-pihak tertentu dengan maraknya penipuan melalui internet, situs-situs yang yang bernuansa porno dan masih banyak lagi penyalahgunaan dari teknologi ini.
            Untuk dapat memanfaatkan teknologi pendidikan itu dengan baik, maka kita perlu mempelajari dan memahami konsep dasar teknnologi pendidikan yang pembahasannya akan kami sampaikan dalam makalah kami ini.


B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Teknologi pendidikan ditinjau dari aspek filsafat
2.      Pengertian teknologi
3.      Pengertian teknologi pendidikan
4.      Teknologi versus pendidikan
5.      Fungsi teknologi pendidikan
6.      Prinsip pemanfaatan teknologi pendidikan

C.    TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Untuk mempermudah perkembangan pendidikan dengan adanya teknologi
2.      Untuk mendapatkan manfaat teknologi dalam kegiatan pembelajaran agar bisa meningkatkan mutu pendidikan.
3.      Untuk mengetahui fungsi teknologi dalam proses pendidikan
4.      Untuk dapat mengaplikasikan teknologi yang ada
5.      Agar bisa mengetahui dampak negatif dan positif dari teknologi
6.      Untuk mempermudah guru dan murid memperoleh informasi pendidikan
7.      Mempermudah guru dalam menerapkan metode dan media pembelajran yang kreratif
8.      Sebagai media agar siswa dan guru bisa mengikuti perkembangan IPTEK







D.    PEMBAHASAN
1.      Teknologi Pendidikan Ditinjau dari Aspek Filsafat
Falsafah adalah rangkaian pernyataan yang didasarkan pada keyakinan, konsepsi, dan sikap seseorang yang menunjukkan arah atau tujuan yang diambilnya. Rumusan ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Ely (1980), di mana seseorang memberikan arti atas suatu gejala seobjektif mungkin, yang didasarkan pengalaman empirik atas sejumlah data yang diamati jadi merupakan generalisasi dari berbagai gagasan yang berkaitan dengan rujukan tertentu. Pendekatan ini sengaja diambil untuk memperoleh pembenaran atau pengakuan akan gejala yang diamati dan bukan mengembangkan gejala itu sendiri.
Pengertian teori secara umum diartikan sebagai segala aspek ilmu yang tidak semata-mata bersifat empirik. Sedangkan secara khusus, teori adalah ringkasan pernyataan yang melukiskan dan menata sejumlah pengamatan empirik.
Sejumlah asumsi dijadikan dasar untuk menentukan gejala yang diamati dan teori yang akan dirumuskan. Asumsi-asumsi itu adalah:
·         Ilmu dan pengetahuan berkembang dengan pesat dengan implikasi bagi kebanyakan orang untuk mengikuti perkembangan itu.
·         Pertambahan penduduk akan membawa implikasi bahwa mereka perlu memperoleh pendidikan.
·         Terjadinya perubahan-perubahan mendasar dan bersifat menetap di bidang sosial, politik, ekonomi, industri, dan kebudayaan, yang menghendaki re-edukasi atau pendidikan terus menerus bagi semua orang.
·         Penyebaran teknologi ke dalam kehidupan masyarakat yang semakin luas yang mempengaruhi segala aspek kehidupan, termasuk bidang pendidikan.
·         Semakin terbatasnya sumber-sumber tradisional sehingga harus diciptakan sumber baru dan sementara itu sumber yang terbatas tersebut harus dimanfaatkan seoptimal mungkin agar lebih berdaya guna dan berhasil guna.[1]

2.      Pengertian Teknologi
Sebelum kita membahas mengenai apa itu teknologi dan apa yang dinamakan teknologi pendidikan, ada baiknya kami menyampaikan lebih dahulu apa itu pendidikan sebagai dasar. Pendidikan secara umum diartikan sebagai kegiatan belajar mengajar. Sedangkan pendidikan menurut GBHN 1988 adalah pendidikan nasionals yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta UUD 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat indonesia yang beriman dasn bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pambangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.[2]
            Pendidikan menurut Undang-undang RI no 20 tahun 2003 tentang sisdiknas, pasal 1 ayat 1 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan negara.[3]
Pengertian teknologi secara umum adalah proses untuk meningkatkan nilai tambah; produk yang digunakan atau dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja; struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan. Semua bentuk teknologi adalah sistem yang diciptakan oleh manusia untuk sesuatu tujuan tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam memperingan usahanya, meningkatkan hasilnya, dan menghemat tenaga serta sumber daya yang ada. Teknologi pada hakikatnya adalah bebas nilai, namun penggunaannya sarat dengan nilai dan estetika. Dalam bidang pendidikan, juga diperlukan teknologi antara lain untuk menjangkau peserta didik yang berada di tempat jauh dan terasing dan melayani sejumlah besar dari mereka yang belum memperoleh kesempatan pendidikan.

3.      Pengertian Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan adalah  konstruk teoritik, menunujukan ide dan prinsip-prinsip serta bagaimana kesemuanya disintesiskan menjadi satu kebulatan yang menyeluruh, sebagai bidang garapan yang menunujukan aplikasi dan implikasi dalam praktek kehidupan sehari-hari, dan sebagai profesi pada identifikasi kriteria yang harus dipenuhi oleh kelompok yang khusus bergerak di bidang ini.[4]
Berkaitan dengan teknologi pendidikan seperti yang dirumuskan oleh AECT pada tahun 1972, dengan merevisi defisini yang sudah ada, memberikan rumusan sebagai berikut :
“Teknologi Pendidikan adalah suatu bidang yang berkepentingan dengan memfasilitasi belajar pada manusia melalui usaha sistematik dalam :
serta dengan pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut”. Definisi ini didasari semangat untuk menetapkan komunikasi audio-visual sebagai suatu bidang studi. Ketentuan ini mengembangkan gagasan bahwa teknologi pendidikan merupakan suatu profesi.[5]



4.      Teknologi Versus Pendidikan
Adakalanya pendidikan dengan teknologi berjalan tidak selaras yang justru teknologi itu menimbulkan dampak negatif bagi pendidikan, seperti hal nya:
a)      banyaknya terjadi penipuan baik penipuan materi maupun penipuan fisik
b)      internet juga bisa meracuni anak - anak kecil yang hanya ingin mencoba - coba dan melihat situs porno.
c)      internet juga bisa di jadikan perjudian dengan cara judi via on line [6]
Adapun dampak negatif dari penggunaan teknologi dalam pendidikan menurut kami adalah yang pertama, adanya gangguan teknis yang menjadikan proses pembelajaran menjadi terganggu. Dalam hal ini bila ternyata teknologi yang kita gunakan tidak lagi membantu. Misalnya jika dalam proses pembelajaran mike-nya kurang berfungsi, maka akan menyulitkan kita untuk bisa mendengar suara dosen ataupun presenter di depan. Dampak negatif yang kedua adalah, akibat kemajuan teknologi, individu cenderung bersifat individualis dan kurang dalam kehidupan bersosialisasi. Contohnya adalah jika kita terlalu asik dengan hand phone ataupun komputer dan sejenisnya sehingga kita terjun terlalu dalam ke dunia maya sampai mengabaikan fakta bahwa manusia adalah makhluk sosial. Dampak negatif yang ketiga adalah sebagian individu sering menyalahgunakan teknologi, sehingga membuang waktunya dengan kegiatan yang kurang bermanfaat.[7]

5.      Fungsi Teknologi Pendidikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki beberapa fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu meliputi:
a. Teknologi berfungsi sebagai alat (tool), yaitu alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengo-lah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat data base, membuat program administratif untuk siswa, guru, dan staf, data kepega-waian, keuangan, dan sebagainya.
b. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa, misalnya dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasai siswa semua kompetensinya.
c. Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.[8]
Peran dan fungsi teknologi informasi dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka di Amerika, Alavi dan Gallupe (2003)menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu:
·         memperbaiki  competitive positioning;
·         meningkatkan brand image; 
·         meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran; 
·         meningkatkan kepuasan siswa; 
·         meningkatkan pendapatan; 
·         memperluas basis siswa; 
·         meningkatkan kualitas pelayanan; 
·         mengurangi biaya operasi; dan 
·         mengembangkan produk dan layanan baru.

6.      Prinsip Pemanfaatan Teknologi Pendidikan
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan antara pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk mencocokkan pembelajar dengan bahan dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan pembelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang dicapai pembelajar, serta memasukannya ke dalam prosedur oragnisasi yang berkelanjutan.
Kawasan pemanfaatan merupakan kawasan Teknologi Pembelajaran, mendahului kawasan desain dan produksi media pembelajaran yang sistematis. Kawasan ini berasal dari gerakan pendidikan visual pada dekade pertama abad ke 20, dengan didirikannya museum-museum. Pada tahun-tahun awal abad ke-20, guru mulai berupaya untuk menggunakan film teatrikal dan film singkat mengenai pokok-pokok pembelajaran di kelas.
Di antara penelitian formal yang paling tua mengenai aplikasi media dalam pendidikan ialah studi yang dilakukan oleh Lashley dan Watson mengenai penggunaan film-film pelatihan militer Perang Dunia I (tentang pencegahan penyakit kelamin). Setelah Perang Dunia II, gerakan pembelajaran audio-visual mengorganisasikan dan mempromosikan bahan-bahan audio visual, sehingga menjadikan persediaan bahan pembelajaran semakin berkembang dan mendorong cara-cara baru membantu guru. Selama tahun 1960-an banyak sekolah dan perguruan tinggi mulai banyak mendirikan pusat-pusat media pembelajaran.
Pemanfaatan Media; yaitu penggunaan yang sistematis dari sumber belajar. Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran. Misalnya bagaimana suatu film diperkenalkan atau ditindaklanjuti dan dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan. Prinsip-prinsip pemanfaatan juga dikaitkan dengan karakteristik pembelajar. Seseorang yang belajar mungkin memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat menarik keuntungan dari praktek atau sumber belajar. [9]
Terdapat tiga prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan dalam pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu : pendekatan sistem, berorientasi pada mahasiswa, dan pemanfaatan sumber belajar (Sadiman,1984:44).
Prinsip pendekatan sistem berarti bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran perlu diseain / perancangan dengan menggunakan pendekatan sistem. Dalam merancang pembelajaran diperlukan langkah-langkah prosedural meliputi : identifikasi masalah, analisis keadaan, identifikasi tujuan, pengelolaan pembelajaran, penetapan metode, penetapan media evaluasi pembelajaran (IDI model, 1989) . Prinsip berorientasi pada mahasiswa beratri bahwa dalam pembelajaran hendaknya memusatkan perhatiannya pada peserta didik dengan memperhatikan karakteristik,minat, potensi dari mahasiswa. Prinsip pemanfaatan sumber belajar berarti dalam pembelajaran mahasiswa hendaknya dapat memanfaatkan sumber belajar untuk mengakses pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya.[10]





E.     KESIMPULAN
Dari uraian makalah di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa teknologi secara adalah proses untuk meningkatkan nilai tambah; produk yang digunakan atau dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja; struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan.
Teknologi Pendidikan adalah suatu bidang yang berkepentingan dengan memfasilitasi belajar pada manusia melalui usaha sistematik dalam : identifikasi, pengembangan, pengorganisasian dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta dengan pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut.
Adapun dampak negatif dari penggunaan teknologi dalam pendidikan menurut kami adalah yang pertama, adanya gangguan teknis yang menjadikan proses pembelajaran menjadi terganggu. Dampak negatif yang kedua adalah, akibat kemajuan teknologi, individu cenderung bersifat individualis dan kurang dalam kehidupan bersosialisasi, Dampak negatif yang ketiga adalah sebagian individu sering menyalahgunakan teknologi, sehingga membuang waktunya dengan kegiatan yang kurang bermanfaat.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki beberapa fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu meliputi:
a. Teknologi berfungsi sebagai alat (tool), yaitu alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengo-lah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat data base, membuat program administratif untuk siswa, guru, dan staf, data kepega-waian, keuangan, dan sebagainya.
b. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa, misalnya dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasai siswa semua kompetensinya.
c. Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran(literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan antara pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk mencocokkan pembelajar dengan bahan dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan pembelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang dicapai pembelajar, serta memasukannya ke dalam prosedur oragnisasi yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
·         Diat Prasojo Lantip dan Riyanto. 2011. Teknologi Informasi pendidikan; Yogyakarta:        Gava Media.
·         S Sadiman Arif, dkk. 1986. Definisi Teknologi pendidikan; Jakarta: PT Raja Grafindo       Persada
·         Tirta Raharja Umar dan La Sula. 2000. Pengantar Pendidikan; Jakarta: PT Rineka             Cipta.





[2]  Umar Tirtaraharja dan La Sula, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), hal 36-37
[3]  Lantip Diat Prasojo dan Riyanto, Teknologi informasi pendidikan, (Yogyakarta: Gava Media, 2011), hal 5
[4]  Arief s sadiman dkk, Definisi teknologi pendidikan ,(Jakarta: PT  Raja Grafindo Persada, 1986), hal 21-22
[5]http://www.dbe3elearning.net/index.php?option=com_content&view=article&id=174:teknologi-dalam-pendidikan-dan-pembelajaran&catid=46:pengseko&Itemid=61.Diakses jum’at 7 september pukul 8.21
[8]http://www.dbe3elearning.net/index.php?option=com_content&view=article&id=174:teknologi-dalam-pendidikan-dan-pembelajaran&catid=46:pengseko&Itemid=61.Diakses jum’at 7 september pukul 8.21


Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Makalah Teknologi Pendidikan (Konsep Dasar Teknologi Pendidikan)"

 
Copyright © 2014 Berbagi Bersama - All Rights Reserved - DMCA
Template By Kunci Dunia