Bagi anda yang ingin mempunyai filenya, silahkan download!.
Baca Makalah Lain:
Makalah Perbandingan Pendidikan (Sistem Pendidikan Di Malaysia)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Malaysia merupakan tetangga serumpun dengan Indonesia. Salah satu negara anggota ASEAN ini memiliki wilayah yang lebh kecil dari Indonesia, namun perkembangannya sangat pesat. Mulai dari sektor ekonomi, sampai sektor pendidikan.
Pendidikan di Malaysia jauh melampaui pendidikan di Indonesia ini. Beberapa kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah sangat mendukung tercapainya pendidikan yang lebih maju. Dulunya banyak warga Malaysia yang belajar ke Indonesia. Namun, keadaan kini berbalik. Bahkan Indonesia dirasa perlu untuk mempelajari sistem pendidikan Malaysia agar pendidikan Indonesia juga semakin baik lagi.
Hal tersebut menjadikan kami tertarik untuk menggali lebih dalam tentang seluk beluk pendidikan di Malaysia ini. Oleh karenanya, kami menyusun makalah mengenai “Studi tentang Potret Pendidikan di Malaysia”.
PEMBAHASAN
A. Protret Sistem Pemerintahan
Malaysia adalah salah satu negara anggota ASEAN yang merdeka pada tanggal 31 Agustus 1957 dari tangan Inggris dengan nama Persekutuan Tanah Melayu. Kemudian pada tanggal 16 September 1963 berubah nama menjadi Malaysia dan membentuk negara federal yang meliputi Malaya, Serawak, Sabah dan Singapura. Selanjutnya, pada tahun 1965, Singapura memisahkan diri dari negara federal Malaysia. Sekarang ini, Malaysia mencakup beberapa negara bagian, yaitu Malaysia (329.758 km2), Semenanjung Malaysia (131.711 km2), Serawak (124.449km2) dan Sabah (73.711 km2). Berdasarkan sensus tahun 1990, populasi total penduduk Malaysia skitar 50.292.000 penduduk.
Tiap negara bagian mempunyai ibu kota dan gubernur terpilihnya masing-masing. Kepala Tertinggi Negara Federal Malaysia adalah Yang Dipertuan Agung, yang dipilih melalui konferensi para pemerintah di antara mereka. Masa jabatannya adalah lima tahun, sampai masa kematian, atau jika ada pangunduran diri. Yang Dipertuan Agung juga merupakan Komandan Tertinggi Angkatan Bersenjata yang bertindak atas nasihat Parlemen dan Kabinet.
Mayoritas penduduk Malaysia beragama Islam (6.918.307). Sisanya beragama Budha (2.265.456), Konfusius (1.518.683), Hindu (920.393), Kristen (842.990), tidak beragama (259.455), Kaum Suku (259.455), dan lain-lain (69.750). Selain agama, penduduk Malaysia juga multietnis, yang terdiri atas orang Melayu(55%), Cina (30%), India (7%), dan sisanya merupakan etnis Dayak, Eropa, Pakistan, Bangladesh, serta beberapa suku asli yang tinggal di Serawak dan Sabah. Mengingat ras Melayu sebagai ras utama, maka bahasa Melayu dimantapkan sebagai bahasa nasional. Meski demikian, bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan bahasa Tamil juga digunakan secara luas dalam percakapan sehari-hari.
B. Kondisi Demografi dan Potensi Income Negara
Malaysia adalah negara tetangga terdekat Indonesia selain Brunei dan Singapura di wilayah Asia Tenggara. Secara geografis, Malaysia terletak pada 1o dan 7o LU dan 100o dan 119o BT garis khatulistiwa, bahkan sering disebut sebagai yang berada di pusat atau jantung Asia Tenggara yang memiliki Selat Malaka. Luas negeri Malaysia adalah 329.758 km2, meliputi Semenanjung Malaysia yang terletak di ujung daratan Asia Tenggara, serta Sabah dan Sarawak yang terletak di bagian utara pulau Kalimantan.
Lebih dari sepertiga suplai timah dunia berasal dari Malaysia. Selain timah, Malaysia juga negara penghasil besi, bauksit, dan kayu. Industri kayu Malaysia kian meluas dan menjadi penghasilan ekspor ke luar negeri terbesar ketiga bagi ekonomi Malaysia. Di samping itu, masih ada hasil ekspor dan produksi niaga terbesar lainnya di Malaysia, yakni minyak kelapa. Pohon kelapa banyak ditemukan di negeri ini, khususnya di sepanjang tepi pantai. Demikian luasnya lahan perkebunan kelapa ini, hingga banyak tenaga kerjanya yang didatangkan dari luar negeri, misalnya Indonesia, untuk bekerja di sana. Sebesar 40% dari penduduk Malaysia bermata pencaharian sebagai petani.Di era dewasa ini, Malaysia dikenal dunia sebagai pengekspor produk-produk semikonduktor, peralatan audiovisual, penyejuk ruangan, serta barang-barang yang terbuat dari karet, dan kimia oleo.
Kondisi ekonomi Malaysia, jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, terutama untuk kawasan Asia Tenggara, tergolong tahan banting. Meskipun krisis ekonomi yang melanda Asia berimbas pada ekonomi Malaysia, namun indikator investasi swasta menunjukkan beberapa perbaikan. Pada tahun 1998 Malaysia menerapkan dua kebijakan, yaitu kebijakan uang ketat dan kebijakan fiskal. Dalam rencana pemulihan ekonomi di Malaysia, terdapat enam tujuan, yaitu menstabilkan nilai tukar ringgit, memulihkan kepercayaan pasar, menjaga kestabilan keuangan pasar, memperkuat fundamental ekonomi, melanjutkan agenda nasional bagi peningkatan pemerataan ekonomi sosial masyarakat, serta melakukan revitalisasi berbagai sektor yang terkena dampak krisis.
C. Filsafat Pendidikan dan Orientasi Pendidikan
Pemikiran tentang pendidikan di Malaysia awalnya bercorak pendidikan islam tradisional. Pendidikan islam tradisional berkembang ke wilayah pantai timur dan utara semenanjung tanah melayu, yaitu terengganu, kelantan, kedah, perlis, dan pulau pinang. Mengenai pemikiran pendidikan islam tradisional, tumpuan khusus yang diberikan berupa ilmu tauhid, fiqh, dan ilmu tasawuf.
Pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah federal. Sistem pendidikan nasional meliputi pendidikan prasekolah hingga perguruan tinggi. Pada tahun 2004, pendidikan prasekolah dasar, dan menengah berada di bawah yurisdiksi kementrian pendidikan (The Ministry of Education). Sedangkan, pendidikan tinggi merupakan tanggung jawab kementrian pendidikan tinggi (The Ministry of Higher Education). Semua bentuk penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada visi serta misi. Adapun visi dan misi pemerintah Malaysia adalah menjadikan negerinya sebagai pusat pendidikan berkualitas dan siap bersaing dengan lembaga pendidikan tinggi di negara lain, seperti Singapura dan Australia.
Pendidikan di Malaysia bertujuan mengembangkan potensi individu secara menyeluruh dan terpadu untuk mewujudkan insan yang seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani, emosi, dan jasmani, berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan. Tujuan ini dimaksudkan agar dapat melahirkan rakyat Malaysia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berakhlak mulia, dan bertanggungjawab terhadap masyarakat dan negara.
Adapun orientasi pendidikan di Malaysia terdiridari beberapa tingkatan, yaitu:
1. Prasekolah
Taman Kanak-kanak di Malaysia, dikenal dengan nama Sekolah Tadika. Sekolah ini menerima pendaftaran kanak-kanak usia 4-6 tahun. Pendidikan tadika buan merupakan pendidikan wajib yang harus dilaksanakan.namun sekarang ini, sebagian besar sekolah kebangsaan (sekolah negeri) dilengkapi dengan kelas tadika. Satu kelasnya maksimal hanya diisi oleh 25 anak saja. Selain itu, pemerintah Malaysia juga menyediakan anggaran sebesar RM 100 / murid / tahun, ditambah dengan dana bantuan makanan sebesar RM 1.5 / murid.
2. Pendidikan Rendah
Sistem pendidikan di Malaysia disusun berdasarkan pada Sistem Pendidikan Inggris. Pendidikan dasar atau pendidikan rendah di Malaysia di mulai pada kanak-kanak usia 7-12 tahun (pendidikan dasar 6 tahun). Wajib belajar (pendidikan wajib) ini diterapkan dan dilaksanakan mulai tahun persekolahan 2003.
3. Pendidikan Menengah
Sekolah menengah di Malaysia merupakan sekolah kelanjutan setelah anak menempuh sekolah dasar selama 6 tahun. Sekolah ini berlangsung selama 5 tahun (terdiri dari 3 tahun menengah rendah dan 2 tahun menengah tinggi). Pada akhir kelas 3, para siswa harus mengikuti ujian untuk menentukan kelulusan di sekolah menengah rendah, yang disebut Penilaian Menengah Rendah (PMR). Setelah itu, siswa akan diarahkan ke kelas berikutnya dengan pilihan jurusan IPA atau seni. Siswa dapat memilih sendiri jurusan yang mereka inginkan.
Aktivitas ko-kulikuler bersifat wajib di sekolah menengah, di mana semua siswa harus mengambil bagian di dalamnya minimal 2 kegiatan. Contoh aktivitas ko-kulikuler antara lain kelompok umum, penampil seni, olahraga dan permainan, serta klub dan kemasyarakatan. Pada akhir kelas 5, semua siswa diwajibkan mengikuti ujian akhir yang disebut Sijil Peljaran Malaysia (SPM) sebelum mereka lulus.
4. Pendidikan Tinggi
Secara keseluruhan, di Malaysia terdapat 14 IPTA (Institusi Pengajian Tinggi Awam) yang berstatus negeri, dan 601 IPTS (Institusi Pengajian Tinggi Swasta) yang dikelola oleh badan-badan swasta. Sebagian dari universitas di Malaysia membuka program Studi Islamic, diantaranya adalah Universiti Malaya (UM).
D. Kebijakan di Bidang Pendidikan Agama
Kurikulum adalah dasar pendidikan yang menjadi landasan dalam penyampaian ilmu pengetahuan, manakala tujuan kurikulum pendidikan adalah untuk membekalkan akal dengan pemikiran-pemikiran sehat. Oleh karena pengetahuan dapat membentuk pemikiran dan jiwa seseorang muslim, maka sudah tentu pengetahuan dasar (tsaqafah) wajib berdasarkan aqidah islam. Berikut adalah garis panduan untuk sistem yang dapat di realisasikan :
1. Kurikulum pendidikan berlandaskan aqidah Islamiyyah.
2. Strategi pendidikan adalah membentuk cara berfikir dan cara berjiwa Islami.
3. Tujuan pendidikan adalah membentuk kepribadian islam serta membekalkan kepadanya berbagai ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan.
4. Penyampaian pelajaran untuk ilmu-ilmu gunaan dan yang sejenisnya seperti matematik mesti dipisahkan dengan ilmu kebudayaan.
5. Kebudayaan islam mesti diajarkan di semua peringkat pendidikan.
6. Ilmu kesenian dapat dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan, seperti perdagangan, ekonomi dan pertanian yang boleh dipelajari tanpa syarat atau batasan tertentu.
7. Program pendidikan apapun tidak dibolehkan selain program pendidikan yang telah ditetapkan negara.
8. Mengajarkan perkara yang diperlukan manusia dalam kehidupanya merupakan kewajiban bagi setiap individu baik lelaki atau perempuan.
9. Negara menyediakan perpustakaan, makmal dan peralatan-peralatan ilmu pengetahuan yang lain.
10. Tidak boleh memberikan hak istimewa dalam mengarang buku-buku pendidikan untuk semua peringkat.
E. Kebijakan di Bidang Manajeman Pendidikan Formal
Pendidikan wajib adalah satu peraturan yang mewajibkan setiap ibu bapak warganegara Malaysia yang mempunyai anak mencapai umur enam tahun, agar bisa mendaftarkannya disekolah rendah(pendaftaran murid biasanya dilakukan 1 tahun sebelum masa persekolahan). Jika terdapat orang tua yang terbukti gagal menyekolahkan anaknya, maka mereka akan didenda sebesar RM 5000 atau bahkan dipenjarakan selama 6 bulan karena dianggap melanggar undang-undang.Negara juga mendukung sepenuhnya pembangunan di bidang pendidikan, fasilitas, sarana prasarana, serta memperhatikan kesejahteraan guru.
Kementrian Kerajaan Malaysia mewajibkan belajar untuk warganya selama 11 tahun, yaitu untuk pendidikan rendah selama enam tahun dan pendidikan menengah selama lima tahun. Umur untuk masuk ke tahun pertama pendidikan dasar adalah tujuh tahun. Pendidikan dasar ini diwajibkan untuk semua anak-anak yang berusia 7-12 tahun. Para pelajar diwajibkan mengikuti ujian negara di tahun terakhir pendidikan dasar dan menengah.
Sejak tahun 1955, Malaysia yang masih dibawah kekuasaan Inggris, telah menetapkan bahasa Melayu, bahasa Tamil, bahasa Cina dan bahasa Inggris sebagai bahasa wajib bagi semua murid di sekolah-sekolah. Setelah kemerdekaan, kebijakan tersebut diubah. Bahasa Melayu dan bahasa Inggris ditetapkan sebagai bahasa wajib yang diberikan sampai dengan kelas 6 sekolah dasar. Sedangkan bahasa Tamil dan bahasa Cina, diberikan di tingkatsekolah menengah.
F. Dinamika dalam Pengembangan Kurikulum
Setelah Malaysia merdeka, maka dibentuklah kurikulum pengajaran agama Islam. Kurikulum pelajaran agama Islam di Sekolah Rendah, dimulai dari kelas satu sampai kelas enam dengan memuat pelajaran aqidah, ibadah, akhlak, sejarah rasul dan bacaan al-Qur’an. Bagi sekolah menengah, dimulai dari kelas satu hingga kelas lima. Kurikulum pelajaran Islam mengandung pelajaran tauhid, fiqih, sejarah Islam, ayat al-Qur’an dan Hadits.
Adapun kurikulum pendidikan, ditetapkan oleh Kementrian Pelajaran Malaysia. Kurikulum sekolah di Malaysia relatif stabil. Kurikulumyang digunakan di sekolah rendah Malaysia disebut dengan Kurikulum Baru Sekolah Rendah (KBSR). KBSR mulai diujicobakan tahun 1982 di 302 buah sekolah rendah. Sejak tahun 1988, pelaksanaan KBSR sepenuhnya dicapai dan masih dipergunakan hingga tahun 2007. Kurikulum ini juga sempat direvisi beberapa kali, yakni pada tahun 2003 dan 2005.
Dalam penyusunan kurikulum Malaysia, banyak mengandung materi pembelajaran mengenai kesehatan lingkungan seperti polusi air, udara, makanan dll. Selain itu terdapat juga materi mengenai kesehatan tubuh atau materi mengenai penyakit-penyakit menular yang mungkin menjangkiti manusia, dengan segala cara penyebarannya. Penyajian atau pemaparan materi lebih banyak dianalogikan dengan contohnya taat aukejadian sejarah masa lalu (PerangDunia I, perangPerancisdanIndia, sejarah Kerajaan Mesir atau kejadian penting di NewMexico), juga di analogikan dengan contoh-contoh yang mudah dipahami olehsiswa sehingga materi pelajaran bersifat aplikatif.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan implementasi kurikulum tersebut dengan kurikulum Indonesia padatahun 1947, 1964 dan 1968. Hal ini dikarenakan Malaysia pernah belajar pada Indonesia dengan menggunakan kurikulum tersebut dan masih diterapkan secara konsisten sampai saat ini.
Media yang digunakan dalam menunjang pembelajaran banyak yang menggunakan fasilitas internet seperti game online, situs-situs dan blog yang memuat modul/materi pembelajaran, siswa di informasikan alamat-alamat situs tersebut dan tinggal membukanya saat belajar.Selain itu digunakan juga fasilitas persentasi power point yang dapat mengoptimalkan penyampaian materi terutama yang menuntut penayangan gambar.Metode-metode yang digunakan dalam pendidikan, antara lain metodestudi area dankomparasi. Metode ini lazimdigunakan untukp endidikan perbandingan. Studi area berusaha untuk mengetahui sistem pendidikan beberapa negara dengan menempatkan padalatar belakang.
Dalam kurikulum ini juga lebih menekankan proses pembelajaran yang lebih mengutamakan praktek dari pada hanya penjelasan-penjelasan teori saja. Fasilitas-fasilitas diatas memungkinkan siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih maksimal. Maka pantaslah jika Malaysia pada saat ini perkembangan pendidikannya semakin maju dengan pesat.
G. Pengembangan Pendidikan dan Tenaga Pendidikan
Pembangunan di Malaysia dilakukan dengan memadukan antar sektor kehidupan, terutama pada sektor ekonomi, politik dan pendidikan. Pembangunan sektor pendidikan, dilakukan dengan cara meningkatkan anggaran pendidikan, memperluas aneka subsidi pendidikan, dan mendorong siswa dan mahasiswa yang tergolong pandai untuk belajar ke negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika.
Dewasa ini kemajuan sekolah di Malaysia tidak hanya dimiliki sekolah-sekolah negeri, sekolah-sekolah swasta juga mengalami pertumbuhan pesat. Sekolah swasta pertama yang diakui kementrian pendidikan Malaysia untuk menjalankan kurikulum nasional ditetapkan awal tahun 1980. Saat ini, sekolah swasta juga mengalami perkembangan yang sangat pesat dan memberikan beragam pilihan. Ada sekolah dasar dan menengah swasta yang menggunakan kurikulum nasional. Ada sekolah internasional yang mengikuti kurikulum internasional, seperti kurikulum Inggris dan Amerika. Juga ada sekolah Cina mandiri khususnya sekolah menengah, menggunakan kurikulum sesuai dengan yang digariskan kementrian pendidikan, serta sekolah jenis lain.
Mengenai kesejahteraan guru, rata-rata guru Malaysia relatif makmur dalam kehidupannya. Hal ini disebabkan gaji yang diperoleh guru disana relatif dapat untuk mencukupi banyak keperluan hidupnya. Gaji guru di Malaysia pada tahun 2007 di atas RM 1000 atau lebih dari Rp 2.500.000,- atau setara dengan gaji profesor golongan IV/e di Indonesia pada saat itu. Meskipun juga ada sebagian guru Malaysia yang mengeluh, yang merasa gaji mereka masih rendah. Namun pada kenyataannya guru sekolah rendah di Malaysia tahun 2007 sudah dapat kredit mobil dari Malaysia.
Untuk pendidikan tinggi, umumnya dikelola oleh pemerintah dan swasta. Pendidikan tinggi menawarkan berbagai macam program sertifikat, diploma, sarjana dan pascasarjana. Lembaga Pendidikan Tinggi Negeri diselenggarakan oleh pemerintah, seperti universitas negeri, perguruan tinggi negeri, sekolah tinggi negeri, politeknik, dan lembaga pelatihan guru. Sedangkan Lembaga Pendidikan Tinggi Swasta diselenggarakan oleh swasta.
H. Pembiayaan Pendidikan
Mengenai biaya pendidikan, orang tua siswa hanya diminta membayar iuran sekolah pada awal tahun ajaran baru. Besarnya iuran yang dipungut oleh pihak sekolah berkisar antara RM 50 sampai RM 75 (Rp 125.000,- sampai Rp 187.000,- pertahun) tiap siswa. Iuran tersebut dirinci untuk pembayaran asuransi, biaya ujian tengah semester dan ujian semesteran, iuran khusus, biaya LKS, praktek kompurter, kartu ujian, file data siswa dan rapor.
Untuk sumbangan PIBG (Persatuan Ibu Bapak dan Guru) hanya dipungut satu bayaran untuk satu keluarga. Keluarga yang menyekolahkan lebih dari satu anak, hanya dikenakan iuran yang sama, yaitu RM 25 per keluarga. Untuk siswa kelas enam ditambah biaya UPSR sebesar RM 70. Selain itu, tak ada pungutan lain, termasuk pula tak ada pungutan sumbangan dana pembangunan. Pembangunan dan renovasi gedung sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemerintah.
Khusus untuk keluarga dengan pendapatan kurang dari RM 2000 per bulan, dapat mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk pemijaman buku teks yang disediakan dari sekolah. Mulai tahun 2008, semua siswa sekolah rendah mendapat bantuan peminjaman buku pelajaran dari bantuan pemerintah melalui sekolah masing-masing.
PENUTUP
Malaysia merupakan negara federal yang mencakup beberapa negara bagian, yaitu Malaysia (329.758 km2), Semenanjung Malaysia (131.711 km2), Serawak (124.449km2) dan Sabah (73.711 km2). Berdasarkan sensus tahun 1990, populasi total penduduk Malaysia skitar 50.292.000 penduduk. Tiap negara bagian mempunyai ibu kota dan gubernur terpilihnya masing-masing. Kepala Tertinggi Negara Federal Malaysia adalah Yang Dipertuan Agung
Secara geografis, Malaysia terletak pada 1o dan 7o LU dan 100o dan 119o BT garis khatulistiwa, bahkan sering disebut sebagai yang berada di pusat atau jantung Asia Tenggara yang memiliki Selat Malaka. Lebih dari sepertiga suplai timah dunia berasal dari Malaysia. Selain timah, Malaysia juga negara penghasil besi, bauksit, dan kayu.
Pendidikan di Malaysia bertujuan mengembangkan potensi individu secara menyeluruh dan terpadu untuk mewujudkan insan yang seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani, emosi, dan jasmani, berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan. Tujuan ini dimaksudkan agar dapat melahirkan rakyat Malaysia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berakhlak mulia, dan bertanggungjawab terhadap masyarakat dan negara.
Adapun orientasi pendidikan di Malaysia terdiridari beberapa tingkatan, yaitu:
1. Pendidikan Prasekolah
2. Pendidikan Rendah
3. Pendidikan Menengah
4. Pendidikan Tinggi
Kementrian Kerajaan Malaysia mewajibkan belajar untuk warganya selama 11 tahun, yaitu untuk pendidikan rendah selama enam tahun dan pendidikan menengah selama lima tahun. Umur untuk masuk ke tahun pertama pendidikan dasar adalah tujuh tahun. Pendidikan dasar ini diwajibkan untuk semua anak-anak yang berusia 7-12 tahun. Para pelajar diwajibkan mengikuti ujian negara di tahun terakhir pendidikan dasar dan menengah.
Kurikulum yang digunakan di sekolah rendah Malaysia disebut dengan Kurikulum Baru Sekolah Rendah (KBSR). Pembangunan sektor pendidikan, dilakukan dengan cara meningkatkan anggaran pendidikan, memperluas aneka subsidi pendidikan, dan mendorong siswa dan mahasiswa yang tergolong pandai untuk belajar ke negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika. Gaji guru di Malaysia pada tahun 2007 di atas RM 1000 atau lebih dari Rp 2.500.000,- atau setara dengan gaji profesor golongan IV/e di Indonesia pada saat itu. Mengenai biaya pendidikan, orang tua siswa hanya diminta membayar iuran sekolah pada awal tahun ajaran baru.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, dkk. 1997. Pemikiran Islam di Malaysia; Sejarah dan Aliran. Jakarta:
Gema Isnani Press.
Al-Kattani, Abdul Hayyie. 2009. Study in Islamic Countries: Panduan Lengkap
Kuliah di Negara-Negara Islam. Jakarta: Gema Insani.
Assegaf, Abd. Rachman. 2003. Internasionalisasi Pendidikan. Yogyakarta: Gama
Media.
Maunah, Binti. 2011. Sejarah Perbandingan Islam. Yogyakarta: Teras.
Putra Daulay, Haidar. 2009. Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara.
Jakarta: Rineka Cipta.
Rohman, Arif. 2010. Pendidikan Komparatif: Menuju ke Arah Metode
Perbandingan antar Negara. Yogyakarta: Laksbang Grafika.
“Perbandingan Kurikulum Indonesia, Malaysia dan Korea Selatan”, diakses di http://www.lpmpbanten.net/berita-item/perbandingan-kurikulum-indonesia-malaysia-dan-korea-selatan.html, pada tanggal 19 Maret 2015, pukul 11.05 WIB.
0 Komentar untuk "Makalah Perbandingan Pendidikan (Sistem Pendidikan Di Malaysia)"