Untuk anda yang ingin mendownload filenya, berbentuk (.docx) silahkan klik link dibawah ini!.
Baca Makalah Lain:
Makalah Strategi Belajar Mengajar (Hakikat ciri dan komponen belajar mengajar)
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan edukatif yang mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Dan interaksi tersebut dikarenakan adanya belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.
Masalah yang cukup sulit dihadapi oleh seorang guru adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secara tuntas. Dengan kata lain, sebagai seorang guru dituntut untuk bisa menentukan metode penyampaian bahan pelajaran yang terbaik kepada anak didiknya. Karena metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki oleh anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Ini berarti, tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan menggunakan metode yang tepat, sesuai dengan standart keberhasilan yang terparti di dalam suatu tujuan. Dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar.
PEMBAHASAN
A. Hakikat Proses Belajar Mengajar
Banyak definisi para ahli tentang belajar, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. M. Sobry Sutikno dalam bukunya Menuju Pendiikan Bermutu (2004), mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
2. Thursan Hakim dalam bukunya Belajar Secara Efektif (2002), mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lain-lain kemampuannya.
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar pada hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi didalam diri seseorang setelah melakukan aktifitas tertentu. Walaupun pada kenyataanya tidak semua perubahan termasuk kategori belajar. Misalnya, perubahan fisik, mabuk, gila, dan sebagainya.
Dalam belajar yang terpenting adalah proses bukan hasil yang diperoleh. Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar itu dapat berhasil dengan baik. Ketika seorang anak mendapatkan hasil tes yang bagus tidak bisa dikatakan sebagai belajar apabila hasil tesnya itu didapat dengan cara yang tidak benar, misalnya hasil mencontek.
Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan maupun tindakan harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada seluruh siswa.
Sama halnya dengan belajar, mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya adalah proses memberikan bimbingan dan bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar. (Nana Sudjana, 1991).
Dari uraian di atas, dapat ditarik pemahaman bahwa proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang disepakati dan dilakukan guru-murid untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
B. Ciri-ciri Belajar-Mengajar
Ciri-ciri Belajar Mengajar
Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tertentu, yang menurut Edi Suardi sebagai berikut:
1. Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu.
2. Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu adanya prosedur dan desain yang berbeda pula.
3. Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan suatu penggarapan materi yang khusus. Dalam hal ini materi harus didesain sedemikian rupa, sehingga cocok untuk mencapai tujun.
4. Ditandai dengan aktivitas anak didik. Sebagia konsekuensi, bahwa anak didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
5. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing. Dalam peranannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menghidupkan dan memberi motivasi , agar terjadi interaksi yang kondusif.
6. Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan disiplin. Disiplin dalam kegiatan belajar mengajar ini diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupun anak didik dengan sadar.
7. Ada batas waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas (kelompok anak didik), bats waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan akan diberi waktu tertentu, kapan yujuan itu sudah harus tercapai.
8. Evaluasi. Dari seluruh kegiatan di atas, masalah evaluasi bagian penting yang tidak bisa diabaikan, setelah guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
C. Komponen belajar – mengajar
Kegiatan belajar-mengajar sebagai suatu sistem, mengandung sejumlah komponen yang meliputi : tujuan, bahan pembelajaran, kegiatan belajar-mengajar, metode, media atau alat peraga, sumber dan evaluasi. Untuk lebih memahami masing-masing komponen, ikuti penjelasan berikut ini:
1. Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dalma pelaksanaan suaytu kegiatan. Tujuan dalm proses belajar mengajar merupakan komponen pertama yang harus diterapkan dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai indikator keberhasilan pembelajaran. Tujuan ini pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki peserta didik setelah ia menyelesaikan pengalamn dan kegiatan belajar dalam proses pembelajaran. Isi tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah hasil belajar yang diharapkan.
2. Bahan Pembelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar-mengajar. Tanpa bahan pelajaran, proses belajar-mengajar tidak akan berjalan; karena itu guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikan pada peserta didik.
3. Kegiatan Belajar-Mengajar
Kegiatan belajar-mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan yang berlangsung di kelas atau di luar kelas. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Dalam belajar-mengajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Dalam kegiatan belajar-mengajar, guru sebaiknya memperhatikan perbedaan individual peserta didik, yaitu pada aspek biologis, intelektual dan psikologis. Kerangka berpikir demikian dimaksud agar guru mudah dalam melakukan pendekatan kepada setiap peserta didik secara individual, sebab pesrta didik setiap individu memiliki perbedaan.
4. Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar-mengajar, metode diperlukan oleh guru guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Seoarang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, tanpa menguasai satupu metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan oleh para ahli psikologi dan pendidikan.
5. Media / Alat
Yang dimaksud media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka mendukung usaha-usaha pelaksanaan proses belajar-mengajar yang menjurus kepada pencapaian tujuan pembelajaran. Media pembelajaran atau alat bantu mengajar merupakan bagian dari teknologi, yang pada umumnya berupa alat-alat yang dapat dipergunakan lewat indra mata dan telinga; oleh karena itu alat-alat tersebut disebut alat alat-alat dengar pandang. Adapun fungsi media pembelajaran antara lain :
a. Dapat membantu kemudahan belajar bagi siswa dan kemudahan mengajar bagi guru.
b. Melalui alat bantu, pembelajaran konsep/tema pelajaran yang abstrak dapat diwujudkan dalam bentuk konkret.
c. Jalannya pelajaran tidak membosankan dan tidak monoton.
d. Lebih dapat menarik perhatian siswa dan minat siswa.
6. Sumber Pembelajaran
Sumber belajar adalah bahan atau meteri untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi peserta didik. Sebab belajar pada hakikatnya dalah untuk mendapatkan hal-hal baru (perubahan).
Sumber belajar sesungguhnya banyak sekali dan terdapat dimana-mana, di sekolah, di halaman, di pedesaan, di pusat kota dan lain-lain.
Menurut Roestiyah (1991) sumber belajar adalah sebagai berikut:
a. Manusia (dalam keluarga, sekolah dan masyarakat).
b. Perpustakaan (buku, jurnal, hasil penelitian).
c. Alat pelajaran (buku pelajaran, peta, gambar, kaset).
d. Media massa (majalah, surat kabar, radio, TV).
e. Museum (tempat penyimpana benda-benda kuno).
f. Lingkungan alam sekitar.
Menurut Winataputra (1996) menyatakan bahwa sekurang-kurangnya terdapat lima macam sumber belajar, yakni:
a. Manusia.
b. Buku/Perpustakaan.
c. Media massa.
d. Alam lingkungan:
- Alam lingkungan terbuka.
- Alam lingkungan manusia.
- Alam lingkungan sejarah atau peninggalan sejarah.
e. Media pendidikan.
7. Evaluasi
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu Evaluation. Dalam buku Essential of Educational Evaluational karya Edwin Wand dan Gerald W. Brown (1973) dikatakan bahwa evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
BAB III
KESIMPULAN
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan edukatif yang mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Dan interaksi tersebut dikarenakan adanya belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Akhirnya, bila hakikat belajar adalah “perubahan”, maka hakikat mengajar sebagai suatu “proses pengaturan” yang dilakukan oleh guru. Menurut Edi Suardi ciri belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1. Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembanagan tertentu.
2. Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus.
4. Ditandai dengan aktivitas anak didik.
5. Dalam kegiatan balajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing.
6. Dalam kegiatan balajar mengajar membutuhkan kedisiplinan.
7. Ada batas waktu.
8. Evaluasi
Komponen – komponen belajar mengajar adalah sebagai berikut :
1. Tujuan
2. Bahan Pelajaran
3. Kegiatan Belajar Mengajar
4. Metode
5. Alat
6. Sumber Pelajaran
7. Evaluasi
0 Komentar untuk "Makalah SBM (Hakikat ciri dan komponen belajar mengajar)"